Jumat, 12 Desember 2014

Vokal (Linguistik)

Pengertian Vokal
Kata vokal berasal dari kata Bahasa Latin vocalis, yang berarti "berbicara" karena di kebanyakan bahasa, pembicaraan tidak mungkin dilakukan tanpanya. Dalam fonetik, sebuah vokal adalah suara di dalam bahasa lisan yang di ciri khaskan dengan pita suara yang terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul diatas glotis. Vokal kontras dengan konsonan yang dicirikhaskan dengan penutupan satu atau lebih titik artikulasi di sepanjang rongga suata. Sebuah vokal dipandang sebagai silabic, suara yang terbuka yang mrip dengan vokal namun tidak silabik disebut semivokal.

Vokal atau huruf hidup (dalam fonetik) adalah suara di dalam bahasa lisan yang dicirikhaskan dengan pita suara yang terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul di atas glotis. Vokal kontras dengan konsonan yang dicirikhaskan dengan penutupan satu atau lebih titik artikulasi di sepanjang rongga suara.

Suara

Sebuah vokal dipandang sebagai silabik. Suara yang terbuka yang mirip dengan vokal, tetapi tidak silabik disebut semivokal.
Posisi lidah untuk ucapan vokal

Vokal membentuk inti atau puncak dari suku kata di dalam semua bahasa, di mana konsonan membentuk awal suku kata dan (di bahasa yang mempunyainya) akhir suku kata. Namun, beberapa bahasa memperbolehkan suara yang lain menjadi inti dari suku kata, seperti "l" silabik di dalam kata Bahasa Inggris table [ˈteɪ.bl̩] (meja) atau r di dalam kata Bahasa Serbia vrba [vr̩.ba] (jerungkau). Huruf vokal dalam bahasa Indonesia: a, e, i, o, dan u.

Berikut beberapa pengertian tentang vocal:
1.           Vokal bawah: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah dibagian bawah mulut.
2.           Vokal belakang: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah ditarik kearah belakang rongga mulut.
3.           Vokal buka: vokal yang dihasilkan dengan lidah dalam posisi agak rendah.
4.           Vokal depan: vokal yan dihasilkan dengan menggerakan lidah kearah langit-langit bagian mulut.
5.           Vokal hambat: vokal dalam suku kata tertutup.
6.           Vokal hampar: adalah vokal yang dihasilkan dengan bibir melebar.
7.           Vokal cardinal: adalah vokal dengan cirri artikulasi tertentu, berguna sebagai dasar perbandingan vokal-vokal sebuah bahasa diantaa bahasa-bahasa.
8.           Vokal nasal: adalah vokal yang diartikulasikan dengan udara keluar dari hidung dan mulut.
9.           Vokal kendur: adalah vokal yang diartikulasikan dengan otot agak kendur.
10.       Vokal oral: adalah vokal yang diartikulasikan dengan velum tertutup rapat.
11.       Vokal panjang: adalah vokal yang diartikulasikan dengan ciri tegang.
12.       Vokal pendek: adalah vokal kendur biasa.
13.       Vokal pusat: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah berada pada posisi tidak didepan dan tidak di belakang.
14.       Vokal sempit: vokal yang diartikulasikan dengan mulut terbuka sedikit dan lidah berada pada posisi di depan atau dibelakang.
15.       Vocal setengah terbuka: adalah vocal yang diartikulasikan dengan lidah dalam posisi medium rendah.
16.       Vokal setengah tertutup: adalah vokal yang diartikulasikan dengan lidah dalam posisi medium tinggi.
17.       Vokal tak bersuara: vokal yang dihasilkan deengan saluran suara ada dalam posisi vocal dan membiarkan udara mengalir dan menghasilkan aspirasi sebelum pita suara bergetar.
18.       Vokal tegang: adalah vokal yang dihasilkan dengan otot menegang.
19.       Vokal tengah: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah dalam posisi tidak rendah dan tidak tinggi.
20.       Vokal ternasal: adalah vokal yang mengandung nasal sebagai ciri sekunder.
21.       Vokal tinggi: adalah bunyi yang dihasilkan dengan lidah terletak tinggi didalam rongga mulut.

Teknik Vokal
Teknik vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.

Unsur-Unsur Teknik Vokal
1.      Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2.      Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
a.       Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
b.      Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
c.       Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
3.      Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4.      Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5.      Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6.      Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7.      Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8.      Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
1.      Pendengaran yang baik
2.      Kontrol pernafasan
3.      Rasa musical

Tidak ada komentar:

Posting Komentar